Pengikut

Sabtu, 30 Maret 2013

humor


TEMAN YANG DOBOSAN


Ada sebuah sekolah yaitu sekolah SMP ,sekolah itu mempunyai banyak siswa yaitu dari kelas 7 ,8,9 tiap kelas dibagi menjadi 3 yaitu seperti kelas 7a,7b,7c disinya akan menceritakan tentang kelucuan siswa kelas 7b .
            Dikelas 7b ada 36 siswa yang diantara nya  bernama  sensen dan sunsun dia adalah teman dekeat sejak mereka sekelas dan sejak mereka bermain Pointblenk bersama . Sensen itu dulunya sering dibohongi  dan dinakali , semenjak kelas 9 dia sudah sulit dibohongi dan kata temenya dia adalah anak yang ganteng disekolah  .  Sunsun adalah anak yang suka membohongi temenya , dan sampai kelas 9 dia masih membohongi temanya sampai mau berantem sayangan dia takut berantem , hobinya dia adalah bermain pointblank sampai  dia mbolos les ,padahal dia sudah kelas 9 eh malah masih maen pointblank .
                Waktu sensen dan sunsun kelas 7 mereka selalu bersama kayak ikan yng gk bias dipisahkan dengan air.  dua hari sebelum imlek   mereka bermain bersama dikelasnya sunsun berkata kepadaa sensen : “sen kamu maugak tak kasih ampow 1000 ribu kan besok imlek besok aku dikasih ampo sama engkongku kamu mau gak” sensen pun bingung mau mau menjawab apa akhirnya sensen menjawab” oke jangan lupa lho “  akhirnya sensen menerimanya  , oya biasanya kalau hari imlek itu libur , berati semua smp pada libbur , , satu hari sebelum imlek sensen menagih janji nnya kepada sunsu “ sun mana janjimu katanya mau ngasih ampo 100 ribu “ sun sun pun bingung mau ngomong apa dengan bodohnya dia berkata “ sorry ya sensen kemrin engkong ku baru ku tabrak naik sepeda montor sama si bembi  dan engkong ku mati deh”padahal sunsun itu gk punya uang 100 ribu untuk membayar kepada senen dan dia berbohong  dan sensen pun kecewa dan dia tidak tau kalau dia di bohongi oleh sunsun karena dulu dia gk dong  sama sekali  dan sensen berkata “ sunsu kamu ngikut nguburin engkongmu gk “  sunsun pun bingung mau jawab apa padahal engkongnya gk mati dan dia akhirnya diia menjawab “ aku gak ikut nguburin karena aku takut “ dan sensen pun percaya kepada perkataan sunsun  . 
                Akhirnya semenjak sensen kelas 8 dia baru donk kalu dia dulu waktu kelas 7 dibohongi oleh temenya  sekaran dia pun sudah bisa menutupi kekuranganya dan dia sekarang sulit dibohong. Sunsun pun sekarang sampai kelas 9 sudah gk dipercaya lagi

Jumat, 15 Maret 2013

Pidato bahasa jawa

Assalamu'alaikum wr. wb

Ingkang kinurmatan Bapak Kepala Sekolah ugi Bapak - Ibu Guru ingkang satuhu luhuring budi lan rencang - rencang kelas 9 ingkang kula tresnani. Monggo kito sedaya ngaturaken puji syukur dhumateng Gusti ingkang maha Agung ingkang sampun maringaken sedoyo nikmat lan kewarasan dateng kito sedoyo dumugi sakmeniko kito sedaya saged kempal wonten ing adicara perpisahan sak manika.

 Kula, wakil saking rencang - rencang kelas 9 ngaturaken maturnuwun ingkang sak ageng-agengipun kagem Bapak / Ibu Guru ingkang sampun mbulawantah kulo lan sak konco-konco dateng pawiyatan menika ingkang dangunipun tigang warsa. Mboten keraos kolo lan rencang sebrayat sampun ngelampahi ngangsu kawruh wonten ing pawiyatan mriki. Wonten ing adicara menika, kulo kiyambak tuhu rencang - rencang nyuwun agenging pangapunten sangking Bapak / Ibu guru amargi wonten ing tigang warso ngangsu kawruh wonten pawiyatan mriki kulo lan sak rencang mebo menawi gadhah kalepatan ingkang dipun sengojo lan mboten disengojo. Mugi - mugi Bapak / Ibu guru kerso ngapuntenaken sedoyo kelepatan kulo lan rencang - rencang. Satuhunipun kulo lan sak konco awrat sanget badhe nilaraken pawiyatan menika amargi sedoyo ingkang wonten dateng mriko sampun kados sederek lan kaluargo.

Namung amargi kulo lan rencang - rencang kedah nglanjutaken ngangsu kawruh wonten ing pawiyatan ingkang luwih inggil, kulo lan rencang - rencang kedah saget dening ikhlas nilaraken pawiyatan menika.

 Kadosipun sampun cekap anggenipun kulo matur. Bilih menawi wonten kalepatan kulo nyuwun agenging pangapunten. Wasslamu'alaikum wr. wb

Contoh karya ilmiyah


BAB I
PENDAHULUAN


A.Latarbelakang

            Saat ini penyebab virus flu babi sangat mengkhawatirkan masyarakat, disertai penyebaran yang sangat cepat terutama dilingkungan yang dihuni banyak orang seperti di asrama atau pondok pesantren. Namun sebagian masyarakat juga masih menganggap ringan virus flu babi ini karena daya bunuhnya yang masih rendah disbanding penyakit-penyakit yang lebih dulu ada, seperti demam berdarah, TBC, danlain-lain.Sebagai lembaga yang berbasis asrama pesantren dimungkinkan sebagai tempat penyebaran flu babi yang cepat. Namun pada keadaan seperti itu para santri belum memahami akan tanda-tanda flu babi, sehingga mereka kurang tanggap jika salah seorang santri mengalami gejala-gejalanya.Kecendrungan yang menyepelekan kebersihan dilingkungan desa menenunjukan kurang perhatiannya pengurus desa terhadap kesehatan masyarakat, akibatnya santri tidak memenyadari tanggung jawabnya akan kebersihan sendiri. Padahal masyarakat  telah belajar sebagai manusia yang cakap dan baik terhadap lingkungannya, dan berpedoman "kebersihan sebagian dari iman".Peraturan-peraturan desa yang seharusnya dipatuhi justru dianggap mudah oleh masyarakat.. Padahal sanksi yang jelas bagi masyarakat yang melanggar aturansudah di terapkan termasuk peraturan kebersihan pesantren yang masih kurang dilaksanakan oleh masyarakat. Pedoman masyarakat "Punyaku-Punyamu" sering kali menimbulkan berbagai masalah kesehatan. karena,satu barang milik masyarakat sudah biasa dipakai masyarakat lain yang tidak memperhatikan mebersihan barang tersebut.
Kondisi lingkungan desa yang dihuni banyak orang memudahkan berbagai penyakit menyebar terutama jenis-jenis penyakit yang mudah menular seperti batuk,influenza,atau gejala-gejala flu babi dan lainnya. Hal tersebut bisa disebabkan lingkungan yang kurang diperhatikan kebersihannya,asupan nutrisi santri yang kurang dan daya tubuh santri sendiri.Namun realita yang ada,santri kurang menyadari betpa pentingnya kualitas lingkungan yang mereka tempati, sehingga mereka menganggap ringan penyakit-penyakit yang mudah menular tersebut.Menyadari fakta ini,langkah-langkah pencegahan berbagai penyakit dilingkungan pesantren haruslah dimulai dari diri sendiri untuk menyadari bahwa kesehatan mereka sangat berharga,kemudian menyadari bahwa lingkungn yang mereka tempati haruslah bersih agar penyakit-penyakit tidak mudah menyebar ditempat yang berdasar pada "kebersaman"ini.
Dengan adanya fenimena diatas. Maka penelitian ini dilakukan dilingkup pesantren dan mengambil judul "PENCEGAHAN VIRUS H1N1 DI MASYARAKAT DENGAN PROTEKSI DIRI DAN LINGKUNGAN"
B.RUMUSAN MASALAH

Dari latar belakang diatas,rumusan malah yang diambil adalah:
1.      Apa penyebab flu babi ?
2.      Bagaimana penyebarannya dilingkup desa?
3.      Apa saja tanda-tandanya?
4.      Bagaimana pencegahan penyebaran flubabi di desa?
5.      Apa saja dampak penyakit flu babi ?
6.      Apa pencegah sebelum terkena flu babi?



C.TUJUAN PENELITIAN
Penelitian Karya Ilmiah ini bertujuan untuk:
1.      Menghindari penyakit flu babi .
2.      Memperbanyak makan makanan bergizi.
3.      Membersihkan lingkungan .
4.      Mengatasi penyebaran flu babi sebelum terjadi .
5.      Menghindari dampak penyakit flu babi.
6.      Mencegah penyebaran flu burung sesudah terjadi.
7.      Menghindari penyakit flu babi.
8.      Mengetahui dampak penyakit flu babi.


D. MANFAAT PENELITIAN
1.Bagi peneliti:
Sebagai suatu pembelajaran dalam menyelesaikan karya tulis ilmiah dan menambah pengetahuan tentang peristiwa-peristiwa penting yang kurang ditanggapi oleh lingkungan masyarakat .
2.Bagi responden
Menambah wawasan dan pengetahuan tentang penyebaran virus H1N1. selain itu juga meningkatkan kesadaran akan kebersihan lingkungan masyarakat.
3.Bagi sekolah
Sebagai langkah awal untuk menjadikan pesantren yang berkualitas,bersih dan nyaman. Serta lebih mendisiplinkan santri untuk mematuhi peraturan.

BAB 2
KAJIAN PUSTAKA

2.1.Tinjauan pustaka
2.1-1.Pengertian dan sejarah virus
Virus berarti racun,berasal dari kata "Virion"Virus disebut racun karena hampir semua jenis virus merugikan, terutama meninggalkan penyakit pada tumbuhan,hewan,dan manusia.
Sejarah penemuan virus dimulai pada tahun 1882 dengan adanya penyakit yang menimbulkan binti-bintik kekuningan pada daun tembakau. Seorang lmuan jerman bernama A.Mayer setelah mengadakan penelitian tentang virus penyebab penyakit mosaic pada tanaman tembakau mendapatkan bahwa penyakit itu menlari tanaman tembakau lain.
Virus pertama kali ditemukan oleh Dimitri Ivanawsky (1889),yaitu ilmuan Rusia, dan Beijerinck (1889) ilmuan bekebangsaan Belanda.Keduanya menemikan penyakit mosaic pada tembakau, Pada tahun 1935 Wendell Stanley seorangilmuan Amerika Serikat berhasil mengkristalkan makhluk yang menyerang tanaman tembakau tersebut. Makhluk tersebut kemudian dinakan TMV (Tobacco Mozaic Virus ) atau virus mosaic tembakau. Sejak itu penelitian tentang virus masih terus berkembang.

2.1-2.Ciri-ciri virus
Virus merupakan jasat nonseluler,tidak memenuhi syarat sebagai sel hidup. Virus disebut juga makhluk peralihan antara benda mati dan makhluk hidup. Dalam hal ini virus memiliki cirri-ciri 2 hal. Yaiyu:
a.Ciri-ciri virus sebagai makhluk mati (sifat pasif)
·         Dapat dikristalkan
·         Tidak memiliki protopl;asma
·         Pasif,tidak melakukan aktivitas
·         Jika diluar sel/organisme hidup
b.Ciri-ciri virus sebagai makhluk hidup (sifat aktif)
·         Dapat melakukan reproduksi
·         Memiliki AND atau ARN dan protein
·         Aktif,melakukan aktivitas, menimbulkan penyakit
·         Jika didalam sel/organisme hidup,



2.1-3.Pengertian virus H1N1
Apa yang dimaksud dengan flu babi itu? Menurut pendapat Cahyono, 2009 : 43) flu babi (disebut pula swine flu, swine influenza, influenza A, H1N1, hog flu, pig flu) merupakan suatu penyakit influenza yang ditandai dengan keluhan : demam, menggigil, nyeri telan, nyeri otot, nyeri kepala, batuk, pilek, badan lemas. Penyakit flu babi ini disebabkan oleh virus influenza yang dikenal sebagai swine influenza virus (SIV), yang biasanya menyerang binatang babi. Dan penyakit ini dengan sangat cepat menyebar ke dalam kelompok ternak dalam waktu satu minggu. Seperti layaknya virus influenza lainnya, virus flu babi dapat berubah-ubah. Babi dapat ditulari oleh virus flu burung, flu babi, maupun virus influenza yang berasal dari manusia. Apabila virus influenza yang berasal dari beberapa spesies (unggas dan manusia) menginfeksi babi, didalam tubuh babi virus-virus tersebut dapat mengalami mutasi (antigen shift) dan membentuk subtipe baru. Flu babi disebabkan oleh serangan virus influenza tipe A. Pada saat ini paling tidak ada empat subtipe dari tipe A yang diidentifikasi pada babi, yaitu H1N1, H1N2, H3N2, dan H3N1. Namun, dari subtipe tersebut yang banyak menyebabkan flu babi adalah H1N1 (Cahyono, 2009 dan Dermawan, 2009).
Di tubuh babi, virus mengalami perubahan dengan dua pola. Pola pertama berupa adaptasi. Jika ini terjadi dampaknya tidak terlalu berbahaya karena tidak ada perubahan struktur virus. Pola kedua berupa penyusunan ulang virus. Berdasarkan pola ini, virus bisa berkembang menjadi gabungan flu babi, flu unggas, dan flu manusia.
Di dalam sel babi, virus-virus tersebut bereplikasi. Pada saat bereplikasi, diantara virus-virus itu bisa terjadi pertukaran material genetik atau yang dikenal dengan istilah antigenic drift. Masing-masing virus memiliki material genetic berupa delapan fragmen. Delapan fragmen itu adalah HA, NA, PA, PB1, PB2, M, NP, dan NS. Fragmen-fragmen tersebut bisa bertukar antara atau dengan lainnya sehingga terbentuk “anak” virus dengan sifat yang berbeda. Dalam kasus flu babi, penataan ulang itu menghasilkan virus dengan struktur luar sama dengan “induknya”, yaitu virus flu babi (karena itu virus ini tetap disebut subtipe H1N1). Namun, material di dalamnya berasal dari fragmen virus flu manusia dan flu unggas.
 2.2 Hipotesia penelitian

Nipotesia yang diajukan dalam penelitian ini adalah:
·         Virus flu babi membahayakan dan penyebarannya cepat, terutama dilingkungan pesantren.
·         Kesadaran individu akan kebersihan diri dan lingkungan mencegah berkembangnya virus-virus penyakit.
BAB 3
METODE PENELITIAN


3.1.Rancangan penelitian

Peneliian ini menggunakan metode penelitian kualitatif yang bersifat nonstatistik, yaitu pengolahan datanya tidak menggunakan analisis statistic. Melainkan dengan analisis kualitati. Dan menggunakan rancangan penelitian non-eksperimen denngan ciri-ciri:
  1. Subjek tidak dibagi menjadi 2
  2. tidak adanya menipulasi (perlakuan) terhadap subjek
  3. Bersifat nature
3.2.Populasi dan sample

3.2-1.Populasi
Populasi penelitian adalah sekumpulan objek yang memenuhi syarat-syarat tertentu yang berkaitan dengan masalah penelitian (Adimiwarta.1989:695)
Populasi pada penelitian ini adalah desa condong catur

3.2-2.Sampel
Sampel adalah bagian kecil data penelitian yang dianggap dapat mewakili keseluruhan data atau populasi (Admiwarta.1989:173)
Sampel pada penelitian ini adalah masyarakat desa conndongcatur

3.3.Teknik pengumpulan data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah:
1.      Angket
2.      Wawancara(interview)
Jenis angket yang dimaksud adalah menggunakan kuesioner terbuka. Yakni responden dapat menjawab pertanyaan sesuai kenyataan dan harapan-harapan pribadi yang telah disebarkan kepada beberapa santri masyarakat desa conndongcatur




Sedangkan teknik wawancara adalah suatu teknik yang digunakan untuk memperoleh informasi yang sebenarnya dari pengetahuan dan pengalamanpribadi nara sumber dengan cara bercakap-cakap dan bersua muka (face to face)

Pada penelitian ini wawancara dilakukan dengan narasumber ketua desa condongcatur

3.4.Prosedur pengumpulan data

Langkah-langkah pengumpulan data yang dilakukan adalah:
1.      Meminta kesediaan nara sumber untuk meluangkan waktunya.
2.      Memberikan angket kepada masyarakat yang bersedia menjadi responden untuk menjawab dengan jujur dan menurut pengalaman pribadi.
3.      Menganalisis data yang diperoleh dari penyebaran angket dan wawancara untuk disimpulkan.
3.5.Tempat dan waktu penlitian
3.5-1.Tempat penelitian
Penelitian dilaksanakan di ponpes condongcatur beserta nara sumber wawancara.

3.5-2.   Waktu penelitian
Penelitian dalaksanakan selama 5 hari dari tanggal 1januari-6 januari  2009.
















BAB 4
HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS DATA


Pada bab ini, akan dijabarkan hasil penelitian dengan berbagai metode yang telah disebutkan tadi, yakni dengan penyebaran angket dan wawancara (interview).

Data-data yang diperoleh menjelaskan tentang keadaan lingkungan desa, tanggapan masyarakat mengenai wabah flu babi, tindakan yang digunakan untuk memotivasi para masyarakat untuk mendorong semangat kebersihan lingkungan masyarakat.


4.1.Hasil penelitian angket

Berdasarkan hasil penelitian dengan metode penyebaran angket kepada beberapa santri selama 5 hari. Diperoleh keterangan-keterangan sebagai berikut:
  1. Kondisi lingkungan desa
Kebersihan desa masih kurang diperhatikan, karena tidak adanya rasa kesadaran ada diri masyarakat untuk membersihkan lingkungan yang ditempati sehingga kesehatan masyarakat ikut terganggu.
2.      Solusi untuk menjadikan lingkungan yang bersih
Selain menumbuhkan semangat kesadaran akan kebersihan pada diri sendiri masyarakat dan mengadakan ro'an (kerja bakti) membersihkan tempat-tempat kotor dan kamar. Pemantauan yang dilakukan pengurus juga sangat menentukan ketertiban santri untuk melakukan tugasnya bersih-bersih. Dengan aturan-aturan yang tidak melanggar batasan-batasan syari'at serta jelas guna dan manfaatnya bagi masyarakat
3.      Solusi untuk mendorong semangat kebersihan pada masyarakat.
Mengadakan lomba kebersihan perkomplek setiap satu bukan sekali agar santri terbiasa membersihkan lingkungannya tanpa ada unsur paksaan dari pengurus desa. Pemberian tugas membersihkan lingkungan seperti halaman desa dan pos ronda dengan bergantian yang telah dijadwal mampu mendidik masyarakat untuk melakukan tanggung jawabnya terhadap tempat yang ditempati. Serta menanamkan motto atau perinnsip kepada masyarakat bahwa kebersihan sebagian dari iman.

4.      Tanggapan mengenai flu babi yang telah masuk dilingkungan desa.
Perlu diwaspadai dengan cara menjaga kesehatan dan kebersihan karena penyakit flu babi dianggap berbahaya.
4.2.Analisa data

Penyebaran flu babi dilingkungan pesantren perlu diwaspadai, bukan karena flu babi dapat mengakibatkan kematian, namun yang dikhawatirkan adalah penyebarannya yang sangat cepat. Terutama didalam desa yang dihuni oleh banyak orang, sehingga penularannya sangat cepat.
Kebersihan desa yang sangat kurang diperhatika memudahkan penyebaran berbagai penyakit. Kondisi seperti itu perlu ditanggapi dengan serius untuk mengantisipasinya penyebaran flu babi didesa.
Berbagai cara telah dilaksanakan oleh pengurus pondok untuk menjaga kebersihan desa, termasuk menjalankan ro'an (kerja bakti) sebagai rutinitas mingguan. Pemantauan aktivitas masyarakat setiap kerja bakti juga telah dilaksanakan. Serta memberikan sanksi kepada masyarakat yang melanggar aturan dengan tidak melebihi batasan-batasan syari'at dan sanksi yang diberikan tersebut bersifat mendidik.
Salah satu kegiatan untuk menumbuhkan semangat kebersihan adalah dengan mengadakan lomba kebersihan halaman  atau komplek, dengan demikian masyarakat akan terdorong untuk selalu membersihkan tempatnya. Selain itu,penjadwalan piket halaman akan mendidik kedisiplinan masyarakat santri untuk melaksanakn kewajibannya terhadap lingkungan.
4.3.Hasil penelitian wawancara

1.         Penyebaran flu babi masih dianggap biasa saja, karena masih banyak penyakit lain yang masih berbahaya. Namun tetap daintisipasi agar tidak menyebar didesa dengan memerhatikan makanan masyarakat.
2.         Alasan desa kurang bersih adalah karena banyaknya masyarakat didesa dan kesadaran masyarakat masing-masing akan menjaga kebersihan kurang maksimal.
3.         Medorong semangat kebersihan dengan mengadakan lomba kebersihan halman  atau komplek dirasa kurang menjamin akan berhasil. Hal resebut dikarenakan ketergantungan masyarakat pada aturan yang diperintah. Maksudnya,santri masyarakat  mau bersih-bersih apabila ada perintah dari pengurus saja ketika tidak di perintah lagi masyaraka juga belum menyadari akan tugasnya itu.
4.         Selain itu, pengontrolan asupan nutrisi masyarakat  juga kurang maksimal. Karena hal ini dilakukan sendiri oleh masyarakat  dan tidak terikat peraturan mengenai makanan yang para santri konsumsi.
BAB 5
PEMBAHASAN


5.1. Penyebab dan tanda-tanda flu babi

  Penyabab flu adalah virus famili orthomyxoviridae dengan cirri khas sangat senang melekat dimembran selaput lendir, sejauh ini virus tersebut masih digolongkan kebeberapa tiype A,B, dan C. Sejak lama babi dianggap dalam penularan influenza antarsepesies karena hewan ini memiliki reseptor, baik terhadap virus influenza unggas maupun manusia. Konsekwensinya, babi dianggap sebagai induk semang perantara atau sebagai tabung pencampur (mixing vessel) dimana materi genetic virus dapat dipertukarkan.

Tanda-tanda virus H1N1 menurut Canters For Discase and Prevention (CDC) seperti halnya jenis flu lain, gejala flu babi dapat termasuk:
·         Demam tinggi
·         Pusing
·         Menggigil
·         Radang tenggorokan
·         Batuk
·         Pilek atau hidung mampet
·         Badann pegal dan nyeri
·         Kelelahan dan mengantuk


Adapun ciri-ciri penderita virus flu babi menurut WHO adalah:
·         Panas demam yang tinggi diatas 39 C
·         Nyeri dipersendian
·         Hidung berair yang tidak seperti biasanya karena pari-paru berair
Tanda-tanda yang lebih serius infeksi flu babi termasuk Pneumonia dan          kegagalan pernafasan. Jika flu menjadi pandemic. Setiap orang berpotensi untuk terjangkit virus asal meksiko ini.



5.2.Penyebaran virus H1N1 didesa


           Penyebaran Swine flu atau sebutan lain flu babi termasuk tinggi yakni mencapai 200% per 10 perhari. Saat ini penyebarannya diindonesia berada ditingkat 90 dari 140 negara didunia.
Penyebaran flu babi ini juga menyangkut penularannya. Yang paling cepat penularannya adalah dengan:
·   Kontak langsung dengan penderita karena berbicara ataupun dengan     percikan batuk atau bersin.
·   Kontak dengan benda yang terkontiminasi virus.
Kehidupan asrama didesa sangat memudahkan virus-virus penyakit menular. karena kontak langsung antara penderita dengan santri yang sehat sering terjadi, sehingga virus mudah menyebar dan menginfeksi orang lain.

Sebenernya, virus flu babi tidak menular dari hewan babi ke manusia, tetapi lebih banyak menyebar melalui penularan dari orang ke orang. Juga tidak dapat menyebar oleh bahan makanan yang terbuat dari daging babi dan produk turunannya, karena virus tidak dapat ditularkan melalui makanan. Namun untuk mewaspadai penyebarannya. Faktor makanan juga perlu diperhatikan, karena berpengaruh pada daya tahan tubuhsntri. Jika makanan yang dikonsumsi setiap harinya sesuai dengan kebutuhan tubuh, maka daya tahan tubuh kuat terhadap virus-virus penyakit yang mudah sekali menular melalui udara.

Masa inkubasi flu babi ini 1-7 hari, masa penularan nya satu hari sebelum sakit dan 7 hari sesudah sakit. Dan puncak penularan terjadi pada 5 hari pertama dari kemunculan gejala awalnya. Sehingga sebagai santri yang menempati satu kamar 10-15 haruslah lebih mewaspadai gejala-gejala awal flu babi agar lebih tanggap dalam mengatasi penyebarannya.

5.3 Pencegahan flu babi di lingkungan desa
Beberapa hal yang berpengaruh pada sebab mengapa pencegahan virus flu babi harus dilakukan. Yaitu:


1.Kehidupan desa
  Konsep rumah yang diterpkan dalam desa sebetulnya memiliki nilai tradisidan nilai moral yang tinggi, yakni mengajarkan hidup dalam suasana kebersamaan. Santri yang berasal dari keluarga miskin atau kaya disatukan dalam ruangan yang sama. Mengonsumsi makanan dan miniman yang setara. Serta menimba ilmu dengan kadar yang sama. Namun melalui interaksi di dalam asrama yang satu ruangan dihuni beberapa orang, memudahkan berbagai penyakit menular.
  Tak dapat dipungkiri, sebagian desa ini masih sulit untuk menyebutnya bersih. Sedangkan telah diketahui bahwa tempat-tempat kotor adalah sarang penyakit.

  Oleh sebab itu, selain tindakan kuratif berupa pelayanan kesehatan yang memadai. Tindakan preventif harus dilakukan untuk mencegah penyakit flu babi ini masuk dilingkungan desa. Tindakan preventive tersebut adalah dengan meningkatkan kebersuhan lingkungan. Selain menjadi kegiatan rutin dan wajib setiap minggu untuk kerja bakti membersihkan asrama. Mengadakan lomba kebersihan kamar setiap bulan dapat meningkatkan semangat kebersihan para masyarakat.dengan perlombaan terssebut, masyarakat akan terpacu untuk ingin selalu bersih dan dalam jangka waktu panjang akan terbiasa membersihkan tempatnya tanpa menunggu paksaan dari pengurus. Beberapa Kendala lomba kebersihan seperti dana dan waktu, akan terbayar dengan terciptanya suasana lingkungan desa yang bersih dan nyaman, timbale balik yang didapatkan masyarakat adalah kesehatan mereka sendiri, karena virus-virus penyakit yang biasa tumbuh ditempat yang kumuh tidak akan ada dilingkungan desa kita.

  Peran serta pengurus desa dalam pemantauan kebersihan lingkungan yang telah dilakukan juga sangat mendukung para masyarakat untuk menyadari bahwa menjaga dan merawat lingkungan adalah kewajiban yang harus dilakukan. Pemberian sanksi bagi santri yang melanggar ateran seringkali dianggap mudah oleh masayarakat. Sehingga sikap menyepelekan kebersihan mengakibatkan hilangnya kemauan untuk bersih. Dengan cara lain, dengan melalui pendekatan dan penjalasan kepadamasyarakat tentang pentingnya kebersihan akan menambah kesadaran santri untuk memtuhi peraturan dan menjaga lingkungan.

  Dengan demikian, terciptalah suasana masyaraakat yang bersih dan nyaman, serta terhindar dari berbagai serangan penyakit, baik penyakit menular ataupun penyakit yang tidak menular.
2.Perbabikan asupan nutrisi

      Dalam konteks persebaran penyakit, konsep asrama mendapatkan tantangan besar untuk meretropeksi, tentu bukan dengan mengganti asrama dengan konsep indeks, yang satu kamar ditempati satu orang, karena cara tersebut akan menimbulkan masalah baru, yakni ketersediaan lahan dan dana. Namun yang harus dilakukan adalah menjaga kebersihan asrama serta memperbaiki asupan giji yang kita makan.

  Lingkungan yang kotor tersebut secara gradual juga menurunkan kesehatan atau ketahanan tubuh. Sehingga santri mudah terserang penyakit. Belum lagiperbandingan antara asupan nutrisi para santri dan aktivitas yang dilakukan sejak subuh hingga menjelang dini hari.

  Padatnya kegiatan kadang tidak di imbangi dengan asupan nutrisi yang cukup sehingga kondisi tubuh tidak fit. Padahal persebaran influenza selain karena kontak langsung dengan penderita, dimungkin kan karena daya tahan tubuh yang sedang menurun.

  Perbaikan asupan nutrisi dilakukan sendiri oleh para masyarakat karena tidak ada aturan yang membatasi makanan yang dikonsumsi masyarakat. Mengatur pola makan dan menyeimbangkan menu makanan dapat meningkatkan daya tahan tubuh. Jika menu makanan yang ada didesa kurang memenuhi kebutuhangizi, santri bisa membawa bekal makanan penyeimbang dari rumah. Semboyan " Kebersihan Sebagian Dari Iman" harus dilengkapi dengan dengan meningkatkan asupan makanan yang bergizi, sehingga meningkatkan daya tahan tubuh para santri. Agar berbagai macam virus penyakit semacam flu babi tidak menyerang.



















BAB 6
PENUTUP
6.1   Kesimpulan
   Berdasarkan penelitian dan analisa pada bab 4, dan pembahasan pada bab 5.  maka dapat diketahui bahwa:
1.   Penyebab influenza yang telah menjadi pandemic adalah virus famili orthomyxoviridae, dan penyebarannya sangat cepat dari pada daya tubuhnya.
2.   Santri haruslah tetap tenang dan tidak panik menanggapi virus H1N1.yang harus dilakukan adalah mewaspadai gejala virus influenza seperti demam,pilek,letih,lesu,sakit tenggorokan,serta sesak nafas yang disertai mual.
3.   Pencegahan virus H1N1 dipesantren dengan proteksi diri melalui menjaga makanan yang setiap hari dikonsumsi agar daya tahan tubuh tetap fit, dan priteksi lingkungan dengan menjaga kebersihan desa dan menyadari bahwa masarakat  mempunyai kewajiban terhadap lingkungan desa yang ditempati.
6.2  Saran
Setelah diperoleh kesimpulan dari hasil penelitian. Maka peneliti memberikan saran-saran kepada berbagai pihak. Antara lain:
1.      Pengurus desa
Untuk meningkatkan kedisiplinan tugas dan tanggung jawab sebagai panutan santri dalam mematuhi peraturan-peraturan desa. Dan lebih ekstra dalam memberikan semangat kebersihan dan dalam pemantauan penjagaan kebersihan desa yang telah dilakukan.
2.      Masyarakat
Untuk meningkatkan kesadaran terhadap perturan yang dibuat demi kebaikan santri sendiri dan lebih menyadari bahwa lingkungan yang ditempati perlu dijaga kebersihannya agar virus-virus penyakit termasuk flu babi yang dianggap berbahaya itu tidak menyebar dilingkungan desa kita.
3.      Peneliti selanjutnya
Di harapkan peneliti selanjutnya tidak mengulangi keterbatasannya atau kekurang yang kami lakukan selama penelitian.
DAFTAR PUSTAKA

·                     Admiwarta.S, dkk. 1989. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka
·                     Rosidi. Imron. 2005. Ayo Senang Menulis Karya Tulis Ilmiah. Jakarta:Media Pustaka
·                     Forum Komunikasi Guru. 2007. Biologi SMA KelasX. Surabaya: PT. Surya Jaya (kelompok Kompas GRAMEDIA)
·                     http://oktavita.com/giring-nidji-sakit-flu-babi.htm
·                     http://www.angelfire.com/va3/hwdg/












LAMPIRAN


Virus babi yang telah menyebar di dunia














Cara penularan flu babi